Selasa, 27 November 2012

Instalasi dan Konfigurasi DHCP

Tahap Instalasi
Tahap pertama untuk instalasi DHCP server ini adalah men-download paket instalasi (source code) DHCP server pada situs
http://ftp.isc.org/isc/dhcp/dhcp-3.0.7.tar.gz atau instalasi langsung melalui ports FreeBSD.
Download source code DHCP server ke mesin FreeBSD.
mybsd# wget http://ftp.isc.org/isc/dhcp/dhcp-3.0.7.tar.gz
Kemudian unpack file dhcp-3.0.7.tar.gz
mybsd# tar –xzvf dhcp-3.0.7.tar.gz
Setelah unpacking selesai kemudian masuk ke dalam direktori yang berisi full source code, hasil unpacking.
mybsd# cd dhcp-3.0.7
Langkah berikutnya melakukan konfigurasi dan kompilasi source code, hal yang menjadi pegangan cukup mudah bacalah file README yang ada dalam distribusinya.
mybsd# ./configure
mybsd# make
Langkah terakhir proses ini adalah instalasi file yang sudah terkompilasi tersebut, ke sistem FreeBSD.
mybsd# make install
Setelah sistem dhcp terpasang langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi sistem dhcp pada file dhcpd.conf
Konfigurasi DHCP server
File konfigurasi dhcpd default terletak pada /etc, dengan nama file konfigurasi dhcpd.conf. Jadi jika sudah ada ada tinggal melakukan edit file tersebut, atau membuat file dhcpd.conf jika belum ada. Sebagai acuan bisa melihat sampel dhcpd.conf di /usr/share/doc/dhcp-3.0.7/examples dan kemudian meng-copy ke /etc.
mybsd# cp /usr/share/doc/dhcp-3.x.x/examples/dhcpd.conf /etc/dhcpd.conf
Pada prinsipnya file dhcpd.conf berisi informasi berikut :
Lease time, adalah waktu yang dialokasikan ketika sebuah IP dipinjamkan kepada komputer client, setelah waktu pinjam ini selesai, maka IP tersebut dapat dipinjam lagi oleh komputer yang sama, atau komputer tersebut mendapatkan nomer IP lain jika komputer yang sebelumnya dipinjam dipergunakan oleh komputer lain.
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
default-lease-time, maksudnya adalah lama waktu server meminjamkan alamat IP kepada client, dalam satuan detik, 600 detik. sedangankan max-lease-time adalah waktu maksimum yang di alokasikan untuk peminjaman ip oleh dhcp server ke client dalam satuan detik, 7200 detik.
Pool Subnet IP yang Dipinjamkan, berisi keterangan IP Broadcast, dan subnet-masknya.
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 10.20.30.255;
No IP Router Lokal, sebagai informasi routing client ke router.
option router 10.20.30.1;
Informasi DNS, diperlukan oleh client untuk meresolve informasi domain name, jika akan melakukan sambungan ke internet.
option domain-name-servers 10.10.1.5;
Domain Name dari Server DHCP, jika ada. atau bisa diisi sebagai penamaan host lokal, tanpa harus menggunakan domain yang terdaftar.
option domain-name bengkel-oprek.net;
Range IP, dalam subnet yang di informasikan pada nomer dua, untuk mengalokasikan ip yang akan di pinjamkan/ diberikan kepada client.
subnet 10.20.30.0 netmask 255.255.255.0 {
range 10.20.30.2 10.20.30.254; }
berarti IP address dari 10.20.30.2 sampai dengan 10.20.30.254 akan dipinjamkan ke client yang dilayani oleh server dhcp tersebut.
Jika diperhatikan dari konfigurasi di atas ada konfigurasi yang di dahului dengan kata option, ada yang tidak. Konfigurasi yang didahului oleh kata option di sebut parameter, menunjukkan konfigurasi pilihan yang disesuaikan dengan kondisi jaringan lokal, sedangkan konfigurasi yang tanpa di dahului oleh kata option, disebut deklarasi, menunjukkan konfigurasi kontrol dari kerja dhcp server tersebut.
Ddns-update-style,pilihan ddns-update-style diletakkan pada konfigurasi awal dhcpd.conf, parameter ini diperlukan jika server menggunakan dynamic dns lokal, yang akan memetakan client lokal dengan sebuah nama, untuk setiap IP yang di pinjamkan ke client, sehingga dhcp server akan melakukan update dns jika server menggunakan dns untuk meresolve nama server dan client. ISC (Internet Software Consortium) yang membuat aplikasi isc-dhcp ini mengisyaratkan untuk secara default menggunakan parameter ddns-update-style ini. Ada 3 pilihan ddns-update-style ini yakni interim, adhoc, dan none. Karena saya tidak menggunakan dynamic dns maka saya menggunakan pilihan ddns-update-style none.
ddns-update-style none;
Authoritative,parameter ini dipergunakan untuk mengembalikan ke status awal, jika ada client yang baru bergabung dengan LAN dhcp, yang berasal dari subnet lain, server dhcp akan memberikan DHCPNACK ke client yang baru terhubung dengan jaringan, untuk kembali ke status awal, dan menghapus status jaringan yang lama. Jika ingin dhcp server lebih reliable dalam menangani lease ip client, maka jangan lupakan parameter berikut ini.
authoritative;
IP Adress Permanen,mengalokasikan IP yang bersifat tetap kepada client berdasarkan nomer MAC address dari ethernet/Lan Card yang di pergunakan oleh komputer client.
host frontoffice {
hardware ethernet 08:30:84:9E:2F:45;
fixed-address 10.20.30.5;
}
Berikut ini adalah contoh file konfigurasi :
#sampel dhcpd.conf
authoritative;
ddns-update-style none;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 10.20.30.255;
option router 10.20.30.1;
option domain-name-servers 10.10.1.5;
option domain-name bengkel-oprek.net;
subnet 10.20.30.0 netmask 255.255.255.0 {
range 10.20.30.2 10.20.30.254; }
host frontoffice {
hardware ethernet 08:30:84:9E:2F:45;
fixed-address 10.20.30.5;
}
#akhir konfigurasi
Menjalankan Service DHCP Server
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebelum melakukan start DHCP server untuk pertama kalinya.
Pertama, file dhcpd.leases, yang berisi log leasing nomer ip ke client, secara default file ini terletak di bawah direktori /var/db/dhcp.lease, jika belum ada maka perlu membuat file kosong bernama dhcpd.leases.
mybsd#touch /var/db/dhcpd.leases
Kedua, LAN Card yang terhubung ke jaringan lokal, untuk direktif ketika mulai melakukan start dhcp server, bahwa akan melakukan service dhcp melalui LAN Card tersebut, misalnya fxp0. Selanjutnya jalankan dhcp server.
mybsd#/usr/sbin/dhcpd eth2
Jika tidak ada pesan error ketika mengeksekusi perintah di atas, DHCP server sudah bisa melayani leasing IP address ke beberapa client.
mybsd# tail /var/db/dhcpd.leases
}
lease 10.20.30.45 {
starts 1 2008/02/04 02:46:11;
ends 1 2008/02/04 03:46:11;
binding state active;
next binding state free;
hardware ethernet 00:01:03:04:e7:d1;
uid “0100010304\347\321″;
client-hostname “hostku″; }

Tidak ada komentar:

Posting Komentar